Isu ojek terbang muncul pada awal April 2017
di tengah debat program dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta.
Masalah berat Ibukota yakni kemacetan lalu lintas tentu tak luput jadi
bahasan. Isu ojek terbang pun menjadi viral di media sosial dan menjadi
bahan untuk mengatasi masalah kemacetan di jakarta oleh pasangan Anies-Sandi.
Ceritanya, Dicky Dwi Triambudi asal
Tangerang mengembangkan inovasi drone yang dijuluki ojek terbang
menyusul pengembangan teknologi mobil terbang (aero mobile) di luar
negeri Amerika Serikat dan Jepang. Ojek terbang pernah dicoba dengan
ketinggian dua meter. Sementara ini. Ojek terbang sudah diuji terbang
hingga mencapai ketinggian dua meter.
Sandiaga menanggapi
inovasi Dicky. “Baguslah buat teknologi. Pasti jadi solusi kemacetan,"
kata Sandiaga seusai menghadiri Acara Blak-blakan di markas detikcom
pada 6 April 2017 seperti dikutip oto.detik.com.
Dia mengusulkan agar faktor keselamatan ojek terbang harus diperhatikan agar tidak membahayakan orang lain. Bahkan, Sandiaga mengatakan bakal merangkul kreator ojek terbang itu sekaligus memberikan sertifikasi. "Karena itu, kan terbang-terbang gitu harus ada peraturannya. Pasti kita gandeng, kita akan bicara karena itu bagian dari teknologi," kata Sandiaga.
Menurut Nirwono Yoga, Sandiaga harus mewujudkan temuan ojek terbang sebab Jakarta tak bisa dibandingkan dengan kota besar lain di Indonesia semisal Surabaya. "Sudah harus melihat ke kota maju di luar negeri,” ujarnya.
Jika ojek terbang diterapkan di Jakarta, dia menjelaskan, pemerintah dapat belajar tentang konsep pengaturan lalu lintas udara lewat negara-negara maju yang telah mengembangkan teknologi itu. Ojek terbang itu bisa menjadi salah satu sumber pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kalau optimis, semua bisa dipelajari dan tidak ada yang mustahil.”
Dia mengusulkan agar faktor keselamatan ojek terbang harus diperhatikan agar tidak membahayakan orang lain. Bahkan, Sandiaga mengatakan bakal merangkul kreator ojek terbang itu sekaligus memberikan sertifikasi. "Karena itu, kan terbang-terbang gitu harus ada peraturannya. Pasti kita gandeng, kita akan bicara karena itu bagian dari teknologi," kata Sandiaga.
Menurut Nirwono Yoga, Sandiaga harus mewujudkan temuan ojek terbang sebab Jakarta tak bisa dibandingkan dengan kota besar lain di Indonesia semisal Surabaya. "Sudah harus melihat ke kota maju di luar negeri,” ujarnya.
Jika ojek terbang diterapkan di Jakarta, dia menjelaskan, pemerintah dapat belajar tentang konsep pengaturan lalu lintas udara lewat negara-negara maju yang telah mengembangkan teknologi itu. Ojek terbang itu bisa menjadi salah satu sumber pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kalau optimis, semua bisa dipelajari dan tidak ada yang mustahil.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar